Memiliki diriNya
Bersama : Tuangku Syaikh Muhammad Ali
hanafiah
(
Guru Besar Tasawuf Islamic Centre Indonesia )
Manusia
terlahir dengan mempunyai keinginan
untuk memiliki, dari yang termudah hingga yang tersulit untuk dijangkau.
Keinginan yang tercapai bukannya berhenti, malah menimbulkan berbagai
keinginan. Dalam pandangan Allah SWT, hamba yang dipenuhi keinginan-keinginan
materi semata, merupakan hamba yang
menjadikan dirinya terlantar ,” miskin,” yang sebenarnya.
Saudaraku,
Allah SWT tidak pernah melarang untuk berkeinginan dan memiliki sesuatu yang
ada di dunia ini, kecuali cara dan sesuatu tersebut berasal dari hal yang
haram. Dan tidak satupun dalam sejarah Nabi dan Rasulullah anti terhadap
“keinginan” untuk memiliki dunia ini.
Namun
disayangkan, rasa kepemilikan terhadap dunia ini lebih mendominasi hati kita
daripada rasa memiliki Tuhan. Sadar atau disadari, Allah SWT merupakan Zat
mutlak yang berhak atas kepemilikan diri kita, sebaliknya diri kita mesti hidup dalam merasakan memiliki Allah
SWT, sebagai satu-satunya Zat Tuhan di jagad raya ini.
Saudaraku, hamba yang menghidupkan
rasa memiliki Allah SWT, adalah hamba yang paling tenang dan nyaman menikmati
kehidupan ini. Tidak satupun ketakutan dan kekuatiran yang tumbuh dalam
hatinya, karena segala sesuatu yang datang dan pergi dari dirinya tidak dapat
mengalahkan perasaan,” Aku masih memiliki Allah SWT,” untung dan rugi, sakit
dan senang tidak mempengaruhi apalagi mengurangi ,”Kekayaan hatinya tersebut,”
Akuilah, memiliki apapun di dunia ini
mesti akan habis dan punah, seberapapun banyaknya yang kita simpan. Hanya
satu,” Harta,” yang tak pernah habis dan punah, yakni Allah SWT. Maka segeralah
kayakan hatimu dengan rasa yang memiliki Allah SWT. Dan percayalah, tak satupun
harta di dunia ini yang membuat dirimu sakit dan kecewa.
Saudaraku, mari tumbuh dan besarkan
hati yang merasa memiliki Allah SWT, melebihi dari rasa kepemilikan materi,
hingga kelapangan hatimu tak terbatas, membuat wajahmu selalu tersenyum dan
tindakanmu selalu bijak di hadapan manusia. Dan sungguh hamba yang paling kaya
dihadapan Allah SWT adalah hamba yang hatinya selalu merasa dimiliki dan
memiliki Allah SWT.
Hanya hati yang merasa dimiliki dan
memiliki Allah SWT saja yang tak pernah bergeming dengan kerugian dan kesakitan
atas kehilangan segala materi di dunia ini. Dan sesungguhnya, sia-sialah rukuk
dan sujud si hamba, jika sekedar melahirkan penyembahan semata, tanpa
menimbulkan rasa memiliki Tuhan. Padahal tujuan utama dari suatu penyembahan
adalah melatih jiwa hidup dengan hati yang selalu dimiliki dan memiliki Tuhan.
Maka menjadi suatu prestasi yang patut disyukuri, bila
seorang hamba telah mendominasikan rasa memiliki Allah SWT didalam dirinya,
dengan melalui itulah ia akan menjadi hamba yang sebenarnya di sisi Allah SWT.
Berdo’alah,”
Ya…Allah…Ya…Rabbi..,jadikanlah kami hamba-hamba yang memiliki hati yang selalu
terjaga dalam rasa dimiliki dan memilikiMu, dan peliharalah kami dari rasa
kepemilikan terhadap selain dirimu, dan jadikanlah hati kami singgasana
rasa, merasai akan diriMu sajalah milik
kami yang sejati...Allah.
semoga rahmat Allah selalu untuk jamaah majelis zikir Rabbani..Amin
BalasHapus