Ilham Syirriah

RASA

Wahai hamba-Ku:
Akal dan pikiranmu seumpama keledai yang lemah dalam menempuh perjalanan yang jauh.
Oleh karena itu, tunggangilah seekor kuda yang kuat,
sebab dia mampu melakukan perjalanan yang jauh,
dengan syarat engkau harus memakai tali kekang,
agar ia tidak akan menjatuhkanmu.
Begitu jua bagimu yang hendak menyelami ilmu-Ku,
jangan sekali-kali mengandalkan akal ataupun pikiran,
sebab kekuatan akal dan pikiran sangat terbatas.
Gunakanlah hati dan perasaanmu,
akan tetapi janganlah meninggalkan Al-Qur’an dan
Sunnah sebagai tali kekang dari ‘rasamu’ itu.


NURANI


Wahai hamba-Ku:
Ingatlah! Melihatlah melalui hatimu,
mendengarlah melalui hatimu,
berkatalah melalui hatimu,
dan berpikirlah melalui hatimu,
karena sebaik-baik berbuat adalah melalui hati.
Dan sesungguhnya Aku selalu menjatuhkan
pandangan-Ku hanya kepada hatimu,
karena hatimu lebih dekat dengan nurani.
Dan nurani selalu akrab dengan-Ku.


PENGETAHUAN

Wahai hamba-Ku:
Pakailah akal sebagai penampung ilmu dunia,
dan pakailah hati sebagai tempat ilmu-Ku bersemayam.
Dan hendaknya kebijaksanaan ilmu dari akalmu
harus keluar melalui pintu kebijaksanaan ilmu
yang ada di hatimu.


HIJAB

Wahai hamba-Ku:
Dunia dapat memabukkan bagimu
walau ia bukan arak,
hawa nafsu bukan jua api,
namun ia dapat menghanguskan
apa-apa yang berdekatan dengannya.
Begitu jua dengan egomu
ia bukanlah dinding atau tembok
tetapi mampu memisahkan
antara benda daripada bayangannya sendiri.


KESIA-SIAAN


Wahai hamba-Ku:
Sebodoh-bodoh manusia,
yaitu manusia yang mendapatkan ilmu
namun tiada diamalkan,
dan selemah-lemah manusia
adalah manusia yang beribadah dan beramal,
akan tetapi masih mencintai dunia dan hawa nafsunya.


PERJALANAN

Wahai hamba-Ku:
Jikalau kelahiran dan kematian
adalah kawan seiring sejalan,
maka waktu adalah jalannya,
amal ibadah akan menjadi bekalnya,
dan Al-Qur’an dan Sunnah Nabimu adalah penerangnya,
sedangkan Zat yang ditujunya tak lain adalah Aku.


HIJAB
Wahai hamba-Ku:
Lihatlah apa yang di hadapanmu,
dan pandanglah di balik apa yang di hadapanmu,
niscaya penglihatamu tidak akan mendustaimu.
Karena sesungguhnya nafsu selalu melihat
apa yang ada di hadapannya,
dan melupakan apa yang nyata
di balik sesuatu yang dihadapannya.


KEHAMPAAN (NOL)

Wahai hamba-Ku:
Aku sangat menyukai hamba-hamba-Ku
yang berusaha menuju kepada-Ku,
walaupun ia tidak mempunyai kesanggupan
untuk menemukan-Ku.
Dibandingkan dengan hamba-hamba
yang mengaku sanggup menuju kepada-Ku,
tetapi ia terlepas dari ketergantungan kepada-Ku.
Sesungguhnya ketidaksanggupan
dalam berusaha menuju kepada-Ku,
adalah tempat awal bagi Aku mendatangi
hamba-hamba-Ku dari segala penjuru arah.


YANG DICARI
Wahai hamba-Ku:
Wahai Sang Pencinta
di manakah “sesuatu” yang engkau cari?
Dan tidakkah cukup bagi-Ku yang telah membuktikan
apa-apa yang menjadikan dirimu sebagai pencari.
Dan tidakkah Aku telah meletakkan pengetahuan
yang benar dan lurus pada hatimu,
agar dengannya engkau mengetahui
sebuah kebenaran dari yang pantas dicari.
Dan tentunya akan menjadi sesuatu kesia-siaan belaka
bagi hamba yang mencari,
apabila diri mereka masih disibukkan menjadi pencari.


HIJAB

Wahai hamba-Ku:
Seburuk-buruk pendusta adalah egomu,
yang menyatakan kepemilikan
terhadap kepunyaan-Ku di dalam dirimu.
Dan tiada penipu yang lebih pandai daripada akalmu sendiri,
yang menjadikan engkau buta dari segala sesuatu
yang Aku datangkan dan yang Aku ambil dari dirimu.


HUKUM

Wahai hamba-Ku:
Ketahuilah, tidak akan pernah Aku jadikan hukum dan aturan padamu melainkan menjadi pembeda di antaramu yang tunduk kepada-Ku.
Maka tegakkanlah hukum-Ku
jika dirimu termasuk orang-orang yang tunduk.
Tetapi, tidaklah pantas bagi di antaramu
yang mengaku tunduk,
sedangkan diri dan hatimu jauh dari mengenal Aku
sang pemilik hukum.


PINTU

Wahai hamba-Ku:
Pintu kekayaan adalah bersedekah,
pintu kebijaksanaan adalah diam,
pintu hikmah adalah berpuasa,
dan pintu ilmu adalah berbagi
sekalipun ilmumu hanya secuil bagi perkiraanmu.



KEKHUSYUKAN

Wahai hamba-Ku:
Kekhusyukan dirimu kepada-Ku
bukanlah ternilai daripada khusyuk itu sendiri, akan tetapi terlihat dalam usahamu
dalam memeliharanya.
Dan bahwasanya Aku-lah yang sanggup
membuatmu khusyuk kepada diri-Ku.
Karena, Aku tidak meletakkan penilaian kepadamu,
melainkan melalui niat dan usahamu kepada-Ku.
Katakanlah, “Cukuplah Allah Tuhan-Ku.”

CAHAYA

Wahai hamba-Ku:
Nur-Ku bukanlah cahaya, bukanlah kalimat,
dan nur-Ku bukan jua bentuk,
namun nur-Ku adalah
suatu “pengertian dan pemahaman”
yang lebih nyata dan benar
daripada segala pandangan akal dan fikiranmu.


HIJAB

Wahai hamba-Ku:
Aku adalah suatu Zat
yang teramat dekat untuk dikenali.
Dan bahwasanya Aku selalu melihat
apa yang engkau lihat
dan mengetahui apa yang engkau ketahui,
sedangkan Aku menjadi suatu hal
yang amat sukar untuk didekati,
bila engkau mengenali-Ku sebagaimana orang buta
mengenali dirinya di depan cermin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar